“Kampus Hijau” Universitas Lampung Miliki Lebih 100 Spesies Pohon


Bandarlampung, 17 September 2007 13:14
Kampus Universitas Lampung (Unila) Bandarlampung yang memiliki areal seluas 66,5 Ha memiliki lebih 100 spesies tanaman pohon, termasuk pohon jenis langka dan dilindungi.
Menurut dosen Fakultas Pertanian Unila, Dr Ir Tamaludin Syam MS di Bandarlampung, Senin, lebih 100 spesies pohon yang hidup di areal Kampus Unila itu adalahan tanaman yang dipelihara, bukan hanya untuk mengisi ruang terbuka (hutan kampus), tapi juga sebagai tanaman peneduh dan untuk memperindah kampusnya.
Ia juga menyebutkan komitmen perguruan tinggi itu untuk mewujudkan dirinya sebagai “kampus Hijau” (Green Campus) dengan lingkungan yang asri dan ramah lingkungan.
“Lebih dari itu, sebagian tanaman itu juga berfungsi sebagai tanaman koleksi karena termasuk langka dan sudah jarang ditemui,” kata Pembantu Dekan III Bidang Kemahasiswaan Fakultas Pertanian Unila itu.
Tanaman pohon di Unila itu tersebar pada hampir semua fakultas dan di gedung-gedung utama PT itu.
Di sekitar Rektorat Unila antara lain tumbuh Cemara Bundel (Cuprenus retusa), Flaboyan (Delonix regia Rafin), dan Kerai Payung (Filicium decipiens), Palem Raja, Tanjung, Biola Cantik, dan Angsana dengan jumlah populasi antara satu hingga 10 buah pohon.
Terdapat pula pohon Mahoni, kelapa, dan Cemara Norfolk (Araucaria heterophyla).
Di sekitar GSG Unila, antara lain tumbuh Glodokan (Polyathia longifolia), Ketapang (Terminalia catappa), dan Sengon Laut (Paraserianthes falcataria).
Secara khusus di areal sekitar Fakultas Pertanian Unila ditanami pula berbagai spesies tanaman koleksi, termasuk tanaman hutan dan pohon jenis langka dan dilindungi, sebagai tumbuhan koleksi (arboretum), seperti Ampupu (Eucalypthus alba), Gandaria (Bouea Macrophylla), Benuang (Actomeles sumatrana), Damar Tanduk (Shorea multiflora), Damar Kaca (Shorea javanica), Dempulelet (Glochidion molle), Jabon, Jamuju, Jarak Ulung, Kaluku, Kayu Hitam, Bayur, Bungur Lilin, Mentru, Mangium, Sungkai, dan Wareng.
Beberapa koleksi Arboretum itu juga tersebar di beberapa tempat lain di Unila, seperti di Kompleks UPT Komputer, dekat Perpustakaan Unila, dan dekat Laboratorium Bahasa.
Menurut Rektor Unila, Prof Dr Ir Muhajir Utomo MSc, Unila sejak awal berkomitmen untuk menjaga lingkungan kampusnya agar tetap indah, asri dan menghijau yang dilengkapi flora dan fauna di dalamnya, antara lain untuk mewujudkan Kampus Hijau.
“Warga Unila berkewajiban menjaga serta melestarikannya, demi kepentingan generasi mendatang karena untuk itu harus dimulai dari yang kecil, dari diri sendiri, dan dari sekarang,” ujarnya.
Buku “Keanekaragaman Pohon di Kampus Hijau Unila” belum lama ini diluncurkan berkaitan Dies Natalis ke-42 PTN itu. Buku itu ditulis bersama oleh tim penulis, yakni Tamaludin Syam, Kushendarto, Afif Bintoro, dan Indriyanto, yang seluruhnya adalah dosen Fakultas Pertanian Unila. [TMA, Ant]
sumber:

Bandarlampung, 17 September 2007 13:14Kampus Universitas Lampung (Unila) Bandarlampung yang memiliki areal seluas 66,5 Ha memiliki lebih 100 spesies tanaman pohon, termasuk pohon jenis langka dan dilindungi.
Menurut dosen Fakultas Pertanian Unila, Dr Ir Tamaludin Syam MS di Bandarlampung, Senin, lebih 100 spesies pohon yang hidup di areal Kampus Unila itu adalahan tanaman yang dipelihara, bukan hanya untuk mengisi ruang terbuka (hutan kampus), tapi juga sebagai tanaman peneduh dan untuk memperindah kampusnya.
Ia juga menyebutkan komitmen perguruan tinggi itu untuk mewujudkan dirinya sebagai “kampus Hijau” (Green Campus) dengan lingkungan yang asri dan ramah lingkungan.
“Lebih dari itu, sebagian tanaman itu juga berfungsi sebagai tanaman koleksi karena termasuk langka dan sudah jarang ditemui,” kata Pembantu Dekan III Bidang Kemahasiswaan Fakultas Pertanian Unila itu.
Tanaman pohon di Unila itu tersebar pada hampir semua fakultas dan di gedung-gedung utama PT itu.
Di sekitar Rektorat Unila antara lain tumbuh Cemara Bundel (Cuprenus retusa), Flaboyan (Delonix regia Rafin), dan Kerai Payung (Filicium decipiens), Palem Raja, Tanjung, Biola Cantik, dan Angsana dengan jumlah populasi antara satu hingga 10 buah pohon.
Terdapat pula pohon Mahoni, kelapa, dan Cemara Norfolk (Araucaria heterophyla).
Di sekitar GSG Unila, antara lain tumbuh Glodokan (Polyathia longifolia), Ketapang (Terminalia catappa), dan Sengon Laut (Paraserianthes falcataria).
Secara khusus di areal sekitar Fakultas Pertanian Unila ditanami pula berbagai spesies tanaman koleksi, termasuk tanaman hutan dan pohon jenis langka dan dilindungi, sebagai tumbuhan koleksi (arboretum), seperti Ampupu (Eucalypthus alba), Gandaria (Bouea Macrophylla), Benuang (Actomeles sumatrana), Damar Tanduk (Shorea multiflora), Damar Kaca (Shorea javanica), Dempulelet (Glochidion molle), Jabon, Jamuju, Jarak Ulung, Kaluku, Kayu Hitam, Bayur, Bungur Lilin, Mentru, Mangium, Sungkai, dan Wareng.
Beberapa koleksi Arboretum itu juga tersebar di beberapa tempat lain di Unila, seperti di Kompleks UPT Komputer, dekat Perpustakaan Unila, dan dekat Laboratorium Bahasa.
Menurut Rektor Unila, Prof Dr Ir Muhajir Utomo MSc, Unila sejak awal berkomitmen untuk menjaga lingkungan kampusnya agar tetap indah, asri dan menghijau yang dilengkapi flora dan fauna di dalamnya, antara lain untuk mewujudkan Kampus Hijau.
“Warga Unila berkewajiban menjaga serta melestarikannya, demi kepentingan generasi mendatang karena untuk itu harus dimulai dari yang kecil, dari diri sendiri, dan dari sekarang,” ujarnya.
Buku “Keanekaragaman Pohon di Kampus Hijau Unila” belum lama ini diluncurkan berkaitan Dies Natalis ke-42 PTN itu. Buku itu ditulis bersama oleh tim penulis, yakni Tamaludin Syam, Kushendarto, Afif Bintoro, dan Indriyanto, yang seluruhnya adalah dosen Fakultas Pertanian Unila. [TMA, Ant]
sumber: Gatra

Kapan yah Universitas Surabaya menyusul jadi kampus hijau kaya Unila? 😉

One response to this post.

Tinggalkan komentar